Luka

Apa itu luka?

luka adalah suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan (epitel kulit dan jaringan dibawahnya) akibat berbagai hal seperti kecelakaan, rudapaksa, maupun pembedahan. Kondisi ini akan segera diikuti oleh proses penyembuhan luka.

Fase penyembuhan luka


table1

Hal-hal berikut ini yang perlu dinilai pada suatu luka:
  1. Ukuran dan kedalaman luka
  2. Keadaan kulit disekitar luka
  3. Tepi luka (rata atau tercabik)
  4. Dasar atau bed luka
  5. Kontaminasi luka (bersih atau kotor)
Jenis-jenis luka
  1. Luka terbuka: luka yang menyangkut epidermis- dermis dan jelas tampak jaringan di bawah dermis, misal lemak, otot atau tulang.
  2. Luka tertutup : kerusakan jaringan yang terjadi di bawah dermis.
  3. Luka tegang : luka dengan jarak kedua tepinya relatif jauh dan saat ditautkan memerlukan daya yang besar.
  4. Luka memar: biasanya akibat benda tumpul. Pembuluh darah kapiler di bawah kulit pecah tanpa robekan pada kulit diatasnya sehingga darah menyusup pada jaringan ikat longgar, terlihat dari luar berwarna kebiruan atau kehitaman.
  5. Luka avulsi total: terlepasnya kulit dengan paksa, dapat disertai jaringan di bawahnya. Pada avulsi parsial, belum tentu sirkulasi ke jaringan avulsi tersebut memadai.
  6. Luka tembus: luka yang menembus organ tubuh setelah menembus kulit.
  7. Luka dehisensi: luka yang telah ditutup dan arena ditautkan terlalu tegang, atau terjadi infeksi tepi luka sehingga kulit rapuh, terbuka kembali karena jahitan tak bisa berfungsi..
  8. Luka sayat: luka akibat benda tajam, biasanya tepi lukanya lurus atau teratur.
  9. Luka robek: terjadi akibat trauma oleh benda yang tidak tajam dan tepi luka tidak rata.
  10. Luka lecet: luka superficial umumnya memanjang.
  11. Luka abrasi: luka yang terjadi pada epidermis karena kulit bergesekan ke bagian kasar.
  12. Luka insisi: luka karena irisan instrumen tajam.
  13. Luka kronik: luka yang gagal melewati fase penyembuhan dalam tempo yang wajar, untuk menghasilkan penutupan luka yang baik secara struktural, fungsional dan kosmetik.
  14. Luka basah: luka yang masih mengeluarkan cairan eksudat.
  15. Luka kering: luka yang tidak lagi mengeluarkan eksudat. Biasanya setelah hari ke 7 pada saat telah terbentuk fibrin sebagai perekat tepi luka yang cukup kuat sehingga jahitan luar bisa diangkat.
  16. Luka sembuh: setelah luka kering proses remodelling berjalan terus sampai luka sembuh atau dapat disebut luka matang dengan ciri: tidak gatal, tidak merah, lebih rata, dan ditekan lunak.
  17. Luka terinfeksi: terdapat replikasi kuman patogen dalam luka. Tanda yang ditemukan: kemerahan, bengkak, rasa panas dan nyeri.
  18. Luka gigitan: luka yang diakibatkan oleh bagian mulut hewan atau manusia.
  19. Luka remuk (crush injury): luka akibat trauma yang meremukkan ekstremitas, sering terjadi pada kaki yang terjepit atau dijatuhi beban berat.
Gangguan penyembuhan dipengaruhi oleh:
Faktor lokal:
  • Insufisiensi arteri
  • Insufisiensi vena
  • Infeksi
Faktor sistemik:
  • Diabetes Mellitus
  • Malnutrisi
  • Defisiensi vitamin dan mineral
  • Kemoterapi
  • Merokok
  • Penuaan
  • Glukokortikoid

Comments

Popular posts from this blog

SINDROMA BRUGADA